Select Menu

Random Posts

Introduction

Lorem 1

Technology

Circle Gallery

Shooting

Racing

News

Lorem 4

macam-macam jejaring sosial

facebook Situs ini punya jumlah pemake paling besar di antara situs-situs laen dengan puluhan juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya.

Twitter membuat banyak situs lain niru konsep microblognya, yang menawarin layanan spesifik lokal suatu negara atau gabung dengan layanan lainnya. bahkan katanya gak ada 111 situs web yang memiliki layanan mirip dengan Twitter

Friendster pengguna akan membuat identitas maya dan kemudian mengisi data dirinya untuk kemudian mendapatkan account di Friendster. Dalam Friendster, kita juga dapat melihat teman dari teman kita dan teman dari teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri

Hi5 Pada bulan Januari 2009, Hi5 mengklaim dirinya memiliki lebih dari 60 juta anggota atau member aktif.

MySpace menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik dan video untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini terletak di Beverly Hills, California, Amerika Serikat.

Fupei situs ini buatan anak Indonesia asli. FUPEI adalah kependekan dari Friends Uniting Program Especially Indonesian adalah sebuah situs jaringan sosial yang berdiri pada bulan Mei 2004 menyediakan ruang gerak untuk kegiatan pertemanan bagi penggunanya secara interaktif.

Bebo banyak dipakai di beberapa Negara termasuk Irlandia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru dan Australia


lalu apa bedanya dengan situs-situs diatas dengan blog? ntar kapan-kapan kita lanjut...
Browser ituh program aplikasi yang ngerubah kode-kode HTML* jadi halaman web site. Aplikasi inilah paling sering kita gunain tiap hari untuk melakukan browsing di dunia maya. Internet Explorer, Mozilla firefox, opera, Chrome, Safari, flock dll.

jadi biasanya kalian kalo mau buka internet yah harus buka browser dulu...

perbedaan antara mereka
klik kalo mau download browsernya


Mozilla Firefox, paling stabil, pada pembukaan awal aplikasi mencapai 40MB dan terus naik diantara 100 ampai 160MB


Internet Explorer, pemakaian memory awal langsung naik ke 80MB dan stabil diantara 200MB sampai 220MB.


Opera, pada awalnya cukup hemat dimuali dengan 20MB dan terus naik sampai 250MB



Flock, cukup stabil. Dimulai pemakaian aplikasi terhadap memory sampai 50MB dan terus stabil di 200MB


Safari,sebagai nominasi browser tercepat kedua ternyata mengunakan memory computer diatas 600MB,pemakaian memory dimulai dari 100 MB dan terus naik sesuai waktu pengujian

sisanya yaitu Google Chrome, Maxthon, Avant Browser, Deepnet Explorer, Phase Out.
belum tau n belom nyoba

*ternyata buka 3 akun facebook bisa dengan menggunakan browser yg berbeda

Konversi ini gak bisa dibiarkan


Sore itu peliputan membawaku menuju sebuah tempat antrian minyak tanah. Ada sekitar seperempat kilo panjangnya antrian manusia yang menunggu giliran untuk membeli minyak tanah yang hanya dijatah max 5 liter. Kulihat ada seorang nenek diantrian paling belakang. Kuputuskan untuk mewawancarainya sebentar bersama reporter dan kameramenku.

Setelah liputan usai kamipun beristirahat disebuah kedai kopi yang tak jauh dari pusat antrian. Aneh, sepertinya ada yang tak beres karna kulihat sebuah mobil box membawa beberapa galon minyak tanah dari gudang antrian. Tapi, ah..aku sedang tak mau berfikir macam-macam, masalahku saja sudah banyak terlebih setelah diputusin as... karna ibunya gak mau anaknya punya pacar wartawan.

Tapi mataku trbelalak, pemandangan sejauh 20 meter didepanku membuatku ingin mengetahui apa yang terjadi.

Minyak ternyata habis sedangkan antrian tersisa tiga orang termasuk sang nenek yang sedari tadi tergopoh-gopoh mengharapkan setengah liter minyak tanah. Sang tengkulak mengusir mereka, sedangkan mereka sudah seharian penuh berdiri. Kuajak sang nenek tadi untuk makan bersama kami dan sahabatku berinisiatif membantunya.

Malamnya aku tak bisa tidur memikirkan apa sebenarnya yang diinginkan SBY. Besok adalah hari pertama konversi minyak tanah ke gas. Aku merasa tak tenang. Bagaimana nasib sang nenek itu, bagaimana nasib mang kodim sipenjual gorengan, kenapa konversi ini tak dilakukan dengan tahapan yang baik? Kenapa tidak orang menengah keatas dulu yang lebih mengerti bagaimana cara menggunakan kompor gas?

Pagi yang cerah tak membuat badanku cerah karna tidurku tak nyenyak dan diselimuti kekesalan. Kucari jadwal mata kuliahku hari ini tak ketemu. Bodo ah, kutancap motorku menuju gerbang kampus yang megah (fisiknya) dimana caknur, tuti alawiah, alex komang, quraish shihab dll pernah belajar.

Kuparkir motorku lalu keluar gerbang lagi hanya untuk melewati sebuah tempat kost bertemu as... yah, supaya disangka kebetulan lewat, jadi bisa jalan bareng ke kampus. Saat tiba kebetulan as... baru keluar dari gerbang kostnya. “hi as, bareng yuk” kamipun berjalan menuju kampus sampai didekat gerbang dy slau menyempatkan diri untuk memberikan sepotong roti untuk seorang bapak pemulung sampah plastik. Hal itu yang selalu membuatku terkesima dan bermimpi untuk mendapatkannya. Saat itu kebetulan sang bapak sedang makan nasi dengan istrinya. Kamipun ikut hanyut dalam perbincangan mereka berdua.

Bapak : bu, kok ikan asinnya gak ada?

Istri : maaf pak, sekarang ikan asin sudah ikut-ikutan naik. Tapi alhamdulillah kita masih bisa makan walaupun cuma nasi jagung.

as... : memang bapak suka ikan asin yah?

Istri : bapak mah apa aja doyan neng.

Aku stress, aku muak ini gak boleh dibiarin!! SBY gak boleh seenak udelnya nyengsarain orang.

Malamnya kukumpulkan teman-teman seorganisasiku bserta lainnya. Aku membuat forum diskusi tentang dampak konversi ini. Akhirnya semua sepakat bahwa konversi harus dibatalkan. Kuusulkan untuk demonstrasi. Tapi, ternyata sebuah pertanyaan yang menurutku edan muncul dan membuat forum ini bubar.pertanyaan yang timbul adalah siapa yang membiayai demo ini? Karna kami tak mau dirugikan. Gila demo solidaritas kok gak mau rugi, mana yang namanya mahasiswa? Saat itu pula aku menyatakan diri untuk keluar dari organisasi itu.

Besoknya aku datang kesebuah markas organisasi kaum kiri, semoga ajakanku diterima mereka.

Yah, benar saja saat itu pula langsung terhimpun kekuatan untuk mengadakan aksi yang besar tanpa berfikir dari mana dananya. Kamipun mengajak para talang minyak untuk berdiskusi dan mereka sangat antusias. Bahkan mereka siap menghimpun dana.

.....................................................................................................................................................................
Ya pak, saya memang wartawan

Hari mulai siang, namun tak ada kepastian munculnya para badut politik dari sebuah kantor yang menjulang megah itu kecuali para barisan polisi antu huru-hara yang sejak kami datang sudah menjegal.

Suasana memanas tatkala seorang pemilik kilang minyak melemparkan sebuah telur busuk pada polisi. Kuhanya berfikir “ah, hanya telur!!”. Tapi ternyata mereka tak terima aspirasinya tak digubris. Mereka maju, diiringi teriakan “hidup rakyat!”

Akupun tak mampu membendung kemarahan ratusan masa.

Tiba-tiba seseorang menarikku dari belakang...................................aku diculik.

Sebuah pukulan pada wajah menyadarkanku bahwa nyawaku tengah terancam. Dengan keadaan terikat dan mata tertutup aku tetap dapat mengetahui bukan hanya aku yang diculik, itu tergambar dari suara-suara jeritan mereka.

Tiba-tiba sebuah hantaman keras membentur kepalaku. ”bangun kamu!!”

”saya sudah bangun dari tadi pak” orang itu merogoh isi kantongku sambil sesekali memukul kepalaku. Diambilnya dompet beserta bubuk kimia milikku. ”apa ini?” kudengar dia menjatuhkan cairan kimia itu dan menginjaknya. Dia tak tau itu dapat membakar kakinya. Dan benar saja sabelum terbakar malah dia ambil dan membakar tangannya. Kepalaku ditendang sepatunya yang besar ”bangsat”.
Beberapa menit kemudian datang lagi seseorang yang tiba-tiba menendang kakiku. ”eh kamu, wartawan ya!” ”bukan pak, saya mahasiswa UIN” ”mahasiswa UIN kok kaya kamu” ”saya hanya menyampaikan aspirasi rakyat pak!” ”saya tanya sekali lagi, kamu wartawan bukan? Nama kamu batara ridwan bukan?” ternyata kertu pers milikku ada padanya.”ya pak, saya memang wartawan, tapi saat ini saya abdi rakyat pak.
Bekas luka itu

Senin, 5 Oktober 2008. Jam menunjukkan pukul 09.00. Janji untuk liputan di Cascade Lounge, di lantai dasar Hotel Mulia, pada pukul 08.00, sudah satu jam terlampaui. Namun, temanku tak juga datang. Sedangkan kartu persku tertinggal ditas miliknya. Malam itu hujan sangat deras sekali, akupun sedang berjaga menunggu sesuatu yang akan terjadi. Akupun duduk disebuah kave mini sambil memesan kopi panas. Sesaat kemudian keluarlah dari sebuah mobil sedan hitam berplat merah seorang lelaki setengah baya dengan dua wanita cantik disampingnya.Aneh, sepertinya aku mengenal suara berat lelaki itu.

Akupun berinisiatif untuk cari tahu siapa om-om gila yang sedang mabuk dan digoda wanita itu.

“Ah, om bisa saja! Saya kan belum pernah tidur sama om.”

“Iya om, kita berdua kan masih amatir.”

“Ya sudah, ntar om ajari kalian!”

Aku terus menguping pembicaraan mereka sampai akhirny aku tahu bahwa om itu adalah seorang Abdi Negara.

mataku terperangah ketika melihat bekas luka yang ada ditangan kirinya. Sambil setengah teriak aku berdiri “bekas luka itu”. Mereka memperhatikanku. kini kutahu siapa dia. Dia adalah Pak … yaitu orang yang pernah menculikku beserta sebelas demonstran lainnya beberapa bulan lalu. Dia yang berbicara padaku dengan mataku yang tertutup,dia yang menendang kepalaku, menginjak badanku. Tangannya luka karna tak sengaja mengambil sebuah bubuk kimia yang mudah terbakar karna tergesek sepatunya. Bahkan aku masih dapat melihat bekas luka yang tak mungkin dihasilkan oleh benda apapun termasuk api itu. Ada satu lagi, dia selalu bersendawa setiap beberapa menit.
Sebenarnya ini adalah kesempatanku untuk membalas dendam. Dalam keadaan mabuk aku bisa saja menghajarnya. Banyak alasan untukku terlebih sebagai seorang aktifis FORKOT. Tapi, lagi-lagi aku tak bisa berbuat apa-apa. Ya Allah, Ya Indonesia maafkan aku!....................